Sabtu, 31 Januari 2015

SEJARAH SHALAT 5 WAKTU

SEJARAH SHALAT LIMA WAKTU




Shalat adalah 'ibadah wajib (terpenting) bagi seorang muslim.
Shalat menjadi tolak ukur kesalehan seseorang, bahkan shalat merupakan amal kunci bagi segala amal lainnya.
Meski demikian jarang sekali orang mengerti bahwa masing-masing waktu shalat yang lima itu mengandung hikmah dan memiliki sejarah masing- masing.


  1. SUBUH
    Shalat Subuh adalah shalat pertama kali yang dilakukan oleh Nabi Adam As, dua raka'at Subuh dijalankan oleh Nabi Adam As di bumi setelah diturunkan dari surga. Waktu itu pertama kalinya Nabi Adam As melihat kegelapan, begitu gelapnya sehingga ia merasakan ketakutan yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu secara lamban mulai sirna mengusir rasa takut, dan perlahan terbitlah terang. Itulah pergantian waktu malam menuju pagi. Oleh karenanya, dua raka'at Subuh dilaksanakan sebagai rasa syukur atas sirnanya kegelapan pengharapan atas datangnya kecerahan.

  2. ZHUHUR
    Nabi Ibrahim As adalah orang pertama yang melaksanakan shalat Zhuhur, Empat rakaaO?at dhuhur dilaksanakan, ketika Allah Swt menggantikan Nabi Ismail As yang rencananya disembelih sebagai Qurban dengan seekor domba. Ini terjadi tatkala siang, tatkala matahari bergeser sedikit dari titik tengahnya. Empat rakaaO?at itu menunjukkan beberapa
    perasaan Nabi Ibrahim, satu rakaaO?at adalah penanda kesyukuran atas digantikannya Nabi Ismail As. Satu rakaaO?at karena kegembiraan, satu raka'at untuk mencari keridloan Allah Swt dan satu rakaaO?at lagi sebagai rasa syukur atas domba pemberian Allah Swt.

  3. 'ASHAR
    Riwayat shalat 'Ashar berhubungan erat dengan Nabi Yunus As. ketika diselamatkan oleh Allah SWT. dari perut ikan Hut. Hut adalah nama ikan yang menelan Nabi Yunus mengarungi lautan. Dikisahkan, bahwa bentuk ikan hut hampir menyerupai burung, namun tanpa sayap. Ketika di dalam perut hut itu Nabi Yunus As merasakan empat macam kegelapan, gelap karena kekhawatiran hasya, gelap di dalam air, gelap malam dan gelap di dalam perut ikan. Demikianlah Nabi Yunus As keluar ketika matahari mulai condong ke barat dan shalat lah beliau empat rakaaO?at sebagai penanda terbebas dari empat macam kegelapan itu.

  4. MAGHRIB
    Sedangkan tiga rakaaO?at sholat Maghrib mempunyai sejarahnya sendiri yang tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Isa As ketika berhasil keluar dari kaumnya di penghujung senja. Tiga raka'at sangat bermakna bagi Nabi Isa As. Satu raka'at menandai perjuangan beliau menegakkan tauhid dan menafikan semua bentuk sesembahan kecuali Allah. Satu raka'at untuk menafikan hinaan dan tuduhan kaumnya atas ibundanya yang melahirkannya tanpa ayah. Dan ini sekaligus menunjukkan betapa ketuhanan itu hanya milik Allah semata yang Maha Kuasa, inilah makna satu rakaat yang terakhir.
  5. 'ISYAA

Dihilangkannya empat
kesedihan yang menimpa
Nabi Musa As oleh Allah
Swt ketika meninggalkan
kota Madyan menjadi
sejarah ditetapkannya sholat Isya empat rakaat.
Tercatat empat kesedihan
itu berhubungan dengan
istrinya, saudaranya yang
bernama Nabi Harun As,
anak-anaknya, dan kesedihan karena
kekuasaan Fir'aun. Dan
ketika semua kesedihan itu
diangkat oleh Allah Swt di
waktu malam, Nabi Musa
As pun melaksanakan shalat empat raka'at
sebagai rasa syukur atas
segalanya.





Demikianlah  semua hikmah yang melatar belakangi
lima shalat fardhu yang
diwajibkan kepada semua
orang muslim hingga kini
sesuai dengan tuntunan syariah.


(Dinukil dari kitab
Sullamun-Najah karya
asyaikh Nawawi atau nama
lengkat Syaikh Muhammad
Nawawi bin 'Umar Ra Tanara Al-Bantani Al-Jawi
Al-Indonesia)

HADITS


  • Hadits tentang Shalat Wajib
    5 Waktu dari Jabir bin Abdullah Ra menceritakan bahwa pada suatu siang sebelum Matahari istiwa (di atas titik atas tertinggi), Rasulullah Nabi Muhammad SAW. kembali didatangi oleh Malaikat Jibril As seraya berkata kepadanya:


    Bangunlah!   Wahai Rasulullah dan dirikan shalat.
    Mendengar panggilan ini, maka Nabi Muhammad SAW. pun segera melakukan shalat zhuhur ketika Matahari telah mulai tergelincir.
    Ketika bayang-bayangnya
    nampak di sebelah Timur telah mulai jelas.
  • Malaikat Jibril As berkata: Bangun! dan dirikan shalat lagi. Demi mendengar perintah ini pun, Rasulullah SAW. kemudian segera mendirikan shalat 'Ashar ketika panjang bayangan Matahari melebihi panjangnya benda-benda (tiang atau ukuran).

  • Kemudian waktu Maghrib
    menjelang dan Malaikat
    Jibril As berkata: Bangun!
    Dan dirikanlah shalat. Maka
    beliau Nabi Muhammad SAW. mendirikan shalat Maghrib
    ketika matahari terbenam.
  • Kemudian waktu 'Isyaa menjelang dan Malaikat Jibril As berkata:
    Bangun! dan dirikanlah shalat. Maka Nabi Muhammad SAW. pun
    segera melakukan sholat 'Isya ketika syafaq mega senja merah menghilang.
    Waktu shalat 'Isyaa ini
    menjadi waktu shalat
    terpanjang karena Malaikat Jibril As baru membangunkan kembali
    Nabi Muhammad SAW.
    ketika fajar kedua telah
    mulai menjelang.
Kemudian waktu Subuh
menjelang dan Mala>ikat
Jibril As berkata:

Bangunlah! Wahai
Rasulullah dan dirikanlah
shalat. Maka Rasulullah Saw melakukan shalat Subuh ketika waktu fajar Shadiq (fajar kedua) menjelang.

(HR Imam Ahmad dan
Imam Nasaai dan Imam
Tirmidzi).




Tentang waktu shalat Subuh ini Abu Hurairah Ra. meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW. bersabda artinya sbb:
"Orang yang mendapatkan satu raka'at dari shalat subuh sebelum terbit matahari, maka dia termasuk orang yang mendapatkan shalat
subuh. Dan orang yang
mendapatkan satu raka'at shalat 'Ashar sebelum
matahari terbenam, maka
dia termasuk mendapatkan sholat 'Ashar."

(HR Imam Muslim).

1 komentar:

  1. Pak, masukan saja,
    tulisannya hitam dan back ground hitam, jadi sulit untuk membacanya.
    Jazzakallah.

    BalasHapus